Rabu, 14 April 2010

kisruh pasar KOJA



Kisruh Pasar Koja
Direktur Utama PD Pasar Jaya Dicopot
Keputusan ini diambil dengan alasan Pemprov DKI Jakarta ingin mempelajari lebih teliti.
Selasa, 3 Februari 2009, 17:08 WIB
Maryadie, Lutfi Dwi Puji Astuti
Eksekusi Pasar Koja (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
BERITA TERKAIT

* Dewan Bersikeras Ajukan Interpelasi
* Gubernur DKI Akan Evaluasi PD Pasar Jaya
* Pedagang Bisa Ajukan Keringanan Harga Kios
* DPRD Bentuk Pansus Penggusuran Pasar Koja
* Pedagang Gugat PD Pasar Jaya

web tools
smaller normal bigger

VIVAnews - Direktur Utama PD Pasar Jaya Uthan Holoan Sitorus dibebastugaskan untuk sementara dari jabatannya terhitung Rabu 4 Februari 2009.

Keputusan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota DKI Jakarta, Selasa 3 Februari 2009.

Keputusan ini diambil dengan alasan Pemprov DKI Jakarta ingin mempelajari lebih teliti dan seksama agar proses evaluasi terkait kisruh Pasar Koja dan evaluasi intern PD Pasar Jaya dapat berlangsung lebih objektif dan rasional serta berimbang.

"Terkait proses ini saya mengambil keputusan untuk sementara waktu membebaskan Dirut PD Pasar Jaya dari jabatannya dan mengangkat Pelaksana Harian (PLH) Asisten Perekonomian dan Adminstrasi Pemprov DKI Jakarta Mara Oloan Siregar," ujar Fauzi Bowo.

Menurutnya keputusan ini diambil dengan tetap mengedepankan kepentingan publik .

Foke sapaan Fauzi mengaku keputusan ini dikluarkan tidak ada indikasi terkait penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Uthan.

"Ini semata-mata hanya untuk memungkinkan proses pendalaman bias berlangusng secara objektif rasional dan berimbang,” tegasnya lagi.

Sebelumnya Fauzi Bowo mengatakan, butuh waktu untuk mengevaluasi keputusan terkait renovasi Pasar Koja Baru.

Fauzi merasa strategi internal yang dimiliki PD Pasar Jaya harus diupdate, mulai dari kelembagannya, protapnya,termasuk juga Sumber Daya Manusianya (SDM).

Ketua DPRD Ade Surapriyatna menyambut gembira pencopotan jabatan sementara Dirut PD Pasar Jaya. Menurut Ade sebelumnya anggota dewan juga sempat melontarkan aspirasi soal desakan mundur untuk dirut PD Pasar Jaya tersebut.

Dewan menilai Direktur PD Pasar Jaya tersebut tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. "Sebenarnya aspirasi itu sudah sering dilontarkan dalam pandangan dewan. Karena dia (Uthan) tidak mampu melaksanakan tugasnya," kata Ade.

Menurutnya, persoalan di Koja sangat berkaitan dengan masalah kemampuan pedagang untuk membeli kios. Banyak para pedagang lama yang tidak mampu lagi membeli kios karena harga yang ditawarkan sangat tinggi.

kisruh di Koja



Menko Polhukam dan Kapolri Kunjungi RS Koja
Antara
Antara - 1 jam 47 menit lalu

[Menko Polhukam dan Kapolri Kunjungi RS Koja] Menko Polhukam dan Kapolri Kunjungi RS Koja

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto bersama Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengunjungi Rumah Sakit Koja di Jakarta Utara, Rabu pukul 23.30 WIB.

Ketiga pejabat tinggi itu hingga berita ini disiarkan masih berada di RS Koja untuk meninjau korban kerusuhan yang dirawat di RS tersebut. Mereka belum memberikan keterangan resmi.

Sementara itu, jenazah satu orang berseragam Satpol PP yang ditemukan di sekitar terminal peti kemas Koja telah dibawa ke ruang jenazah di Rumah Sakit Koja.

Dalam seragam yang melekat di baju jenazah tersebut, terdapat tulisan nama M Soepomo.

Jenazah itu ditemukan oleh petugas keamanan terminal dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Koja antara lain oleh petugas Palang Merah Indonesia (PMI).

ANTARA telah berupaya menghubungi telepon seluler Direktur RSUD Koja untuk memastikan identitas korban tetapi tidak diangkat.

Berdasarkan data RS Koja, terdapat 85 orang yang masih dirawat dari 130 orang yang cidera di RS tersebut akibat bentrokan antara Satpol PP dan masyarakat.

berita nasional


Bentrok di Makam Mbah Priok, 40 Mobil Dibakar
Rabu, 14 April 2010 - 16:45 wib
text TEXT SIZE :
Share
Fahmi Firdaus - Okezone
Bentrokan di makam Mbah Priok (Foto: Heru Haryono/okezone)

JAKARTA - Sekira 30 unit mobil Satpol PP dan dua unit truk trailer yang mengangkut alat berat becho, serta satu mobil water cannon, dibakar massa.

Berdasarkan pantauan okezone, Rabu (14/4/2010), selain mobil Satpol PP, belasan mobil polisi yang terdiri dari truk pengangkut juga ikut dibakar massa. Kendaraan-kendaraan tersebut diparkir di dalam terimal peti kemas Koja, Jakarta Utara.

Asap dari puluhan kendaraan yang terbakar nampak membumbung tinggi di langit. Kondisi ini menyebabkan langit di atas Tanjung Priok terlihat kelam.

Sementara itu puluhan Satpol PP masih terjebak di dalam sebuah gang di mana bagian tengah jalan keluar dijaga massa.

Belum ada tanda-tanda bentrokan akan berakhir. Ribuan orang masih berdatangan ke lokasi untuk membantu mengamankan makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad.

Di antara massa yang kini mendiami sekitar makam berasal dari FPI, FBR, Jamaah Kwitang, dan lainnya.

berita Internasional : politik




Konferensi Keamanan Nuklir
Presiden Prancis Usulan Pengadilan Nuklir
Rabu, 14 April 2010 - 11:15 wib
text TEXT SIZE :
Share
Fajar Nugraha - Okezone
Presiden Sarkozy di Konferensi Keamanan Nuklir (Foto: Reuters)

WASHINGTON - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengusulkan untuk mengadili tiap negara yang memberial bahan-bahan nuklir kepada kelompok teroris. Sarkozy mengusulkan negara tersebut untuk diadili di pengadilan internasional.

Menurut Presiden Sarkozy, pengadilan untuk pemasok nuklir kepada kelompok teroris tersebut dapat dilakukan di pengadilan nuklir yang khusus dibentuk atau memperluas kewenangan dari Pengadilan Internasional di Den Haag. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (14/4/2010).

Usul dari suami dari mantan model Prancis Carla Bruni ini, sepertinya ditanggapi serius oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Sarkozy menyatakan, jika idenya ini dianggap amat berguna oleh Obama. Obama pun menyarankan untuk segera membuat perencanaan dari usulan tersebut bersama dengan Sekjen PBB.

Presiden Sarkozy sendiri berkesempatan berbicara di depan forum Konferensi Keamanan Nuklir di Washington, AS. Konferensi tersebut mendukung upaya Presiden Obama untuk mengamankan kepemilikan nuklir di dunia.

Rabu, 07 April 2010

Candi Borobudur



Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga 婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó fú tú) dalam bahasa Mandarin.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Nama Borobudur
* 2 Struktur Borobudur
* 3 Relief
* 4 Tahapan pembangunan Borobudur
* 5 Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur
* 6 Referensi
* 7 Lihat pula
* 8 Daftar pustaka
* 9 Pranala luar

[sunting] Nama Borobudur

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja mataram dinasti Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. [1] Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.[2]
[sunting] Struktur Borobudur
Borobudur dilihat dari pelataran sudut barat laut
Denah Borobudur membentuk Mandala, lambang alam semesta dalam kosmologi Buddha.

Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.

Borobudur yang bertingkat sepuluh menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala.

Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.
[sunting] Relief
Stupa Borobudur.jpg

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur. Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita jātaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.

Adapun susunan dan pembagian relief cerita pada dinding dan pagar langkan candi adalah sebagai berikut.
Bagan Relief
Tingkat Posisi/letak Cerita Relief Jumlah Pigura
Kaki candi asli - ----- Karmawibhangga 160 pigura
Tingkat I - dinding a. Lalitawistara 120 pigura
------- - ----- b. jataka/awadana 120 pigura
------- - langkan a. jataka/awadana 372 pigura
------- - ----- b. jataka/awadana 128 pigura
Tingkat II - dinding Gandawyuha 128 pigura
-------- - langkan jataka/awadana 100 pigura
Tingkat III - dinding Gandawyuha 88 pigura
-------- - langkan Gandawyuha 88 pigura
Tingkat IV - dinding Gandawyuha 84 pigura
-------- - langkan Gandawyuha 72 pigura
-------- Jumlah -------- 1460 pigura

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut :

Karmawibhangga
Salah satu ukiran Karmawibhangga di dinding candi Borobudur (lantai 0 sudut tenggara)

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

Lalitawistara

Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

Jataka dan Awadana

Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana. Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

Gandawyuha

Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
[sunting] Tahapan pembangunan Borobudur

* Tahap pertama

Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.

* Tahap kedua

Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.

* Tahap ketiga

Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.

* Tahap keempat

Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.
[sunting] Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur
Foto pertama Borobudur dari tahun 1873. Bendera Belanda tampak pada stupa utama candi.
Teras tertinggi setelah restorasi Van Erp. Stupa utama memiliki menara dengan chattra (payung) susun tiga.

* 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.

* 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.

* 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.

* 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.

* 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.

* 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.

* 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.

* 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.

* 1971 - Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.

Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO

* 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.

* 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984

* 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstrem yang dipimpin oleh Husein Ali Alhabsyi.

* 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.