Puisi Untuk Guruku
Ditumbuhkan dari ketulusan dan jiwa luhur yang senantiasa kaukantungi:
di sini benak masih menggelitik.
Masih kuingat, menu - menu pelajaran yang kauhidangkan pada kami disertai bumbu - bumbu cerita tentang keindahan dan kesopanan, kini tlah habis tersantap
Hafal - hafalan dan rumus -- rumus serta nasihat laksana peluru - peluru yang kaumasukkan pada senjataku 'tuk jelang masa depan 'gar dapatkan kemenangan tiada tara
Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu
Kaurajang satu - satu dari kami dengan keputihan hati
Kaugelarkan lipatan - lipatan harap sebagai bekal dalam menyongsong zaman
Tiga tahun sudah tereguk manisnya kekudusan jiwamu
Kini, hanyalah potongan puisi yang dapat kami hadiahkan
Namun, walaupun hanya potongan puisi,
biarlah ini dapat menjadi kenangan bahwa di antara kita pernah terjalin sebentuk kasih
Dan perpisahan ini takkan pernah memadamkannya
Perpisahan ini adalah arena uji coba 'tuk artikan dan lukiskan rupa jiwa luhurmu, ketulusanmu dan juga pengabdianmu
Kamis, 18 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar